5 Perjuangan yang harus dijalani dan dirasakan Oleh Mahasiswa Bidikmisi
BidikMisi Adalah Takdir Hidup Titipan Tuhan yang Membawaku ke Dunia Kampus Tempat Produksi Insan Intelektual.
Pertama-tama, melalui tulisan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada DIKTI yang telah mengadakan program bidik misi untuk melanjutkan pendidikan pelajar Indonesia ditingkat universitas dan saya juga berharap beasiswa bidik misi ini dapat terus berjalan dan semakin memutus rantai kemiskinan di Indonesia tercinta ini. Selanjutnya biarkan saya memperkenalkan diri, Nama saya Riki Martin. Saya merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saya lahir di Muara Bungo Provinsi Jambi. Bungo merupakan tempat dibangunnya salah satu Dari 3 Bandara Penerbangan yang ada di Provinsi Jambi.
Saya merupakan tamatan dari Ponpes Tarbiyah Islamiyah Tanjung Agung.
Saya merupakan tamatan dari Ponpes Tarbiyah Islamiyah Tanjung Agung.
Kuliah dengan uang negara membuat mahasiswa penerima Bidikmisi punya tanggung jawab lain selain belajar. Ada 5 perjuangan yang yang harus dilakukan sejak masuk hingga lulus kuliah yang dirasakan mahasiswa Bidikmisi. Pasti penerima Bidikmisi di kampus kamu merasakannya juga, iya kan?
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa perjuangan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi sudah dimulai sejak baru masuk, itu bener banget. Soalnya, absensi dipantau ketat sejak kita masuk. Jika absensi berantakan atau jarang kuliah, bisa-bisa kita dapat 'surat cinta' dan beasiswa terancam dicabut.
2. IP Per Semester Harus Di Atas 3.00
Sebagai penerima beasiswa Bidikmisi Universitas Islam Negeri (UIN) SulthanThaha Saifuddin Jambi, saya dan teman-teman lainnya diharuskan mendapat IP minimal 3.00. Kalau ada mahasiswa Bidikmisi yang IP-nya di bawah 3.00, mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat surat peringatan dari kampus dan mendapat pelatihan serta pendampingan secara berkala supaya IP-nya bisa naik lagi.
3. Harus Lulus Tepat Waktu
Perjuangan selanjutnya adalah mahasiswa Bidikmisi harus bisa lulus tepat waktu. Soalnya Bidikmisi hanya memberikan beasiswa selama 8 semester untuk jenjang sarjana dan 6 semester untuk jenjang diploma. Lebih dari itu, mahasiswa harus membayar kuliahnya sendiri.
4. Disarankan Untuk Aktif Juga Di Kampus, Nggak Boleh Kupu-Kupu
Sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi, disarankan untuk nggak jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang. Kampus akan mencatat juga lho keaktifan kita di kampus seperti apa.
Sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi, disarankan untuk nggak jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang. Kampus akan mencatat juga lho keaktifan kita di kampus seperti apa.
5. Berhemat dan Bertahan Hidup Saat Uang Saku Telat Turun
Bagi beberapa mahasiswa Bidikmisi, uang saku yang diberikan oleh pemerintah per semester nya sangatlah penting untuk bertahan hidup selama kuliah. Ada kalanya uang saku tersebut telat turun bahkan sampai akhir bulan per semester. Jika sudah begini, kita bakalan putar otak untuk tetap bisa berkuliah seperti biasa meskipun uang saku telat turunnya.
Kamu merasakan perjuangan serupa? Yuk tulis di kolom komentar.
Alhamdulillah
BalasHapusSyukran atas infonya
BalasHapus